Siapakah yang
memperkenalkan Yesus kepada anda?
Ini adalah pertanyaan
yang mungkin jarang kita renungi. Bagi yang katolik sejak lahir, tentu
jawabannya adalah orang tua. Bagi yang katolik setelah remaja atau dewasa,
mungkin jawabannya adalah pacar, istri, sahabat dll. Jarang sekali orang
menjadi katolik setelah mendengarkan Khotbah, mendengarkan nasehat
teman/sahabat apa lagi setelah membaca RENUNGAN...bukan?
Tahap menjadi pengikut
Yesus sang Juru selamat tidak tiba-tiba begitu saja. Untuk mengikuti-Nya
melalui tahapan yaitu yang pertama dari tidak tahu menjadi tahu, kedua dari
mengetahui menjadi mengenal dan yang ketiga dari mengenal menjadi menerima.
Tahap
pertama "dari tidak tahu menjadi tahu". Peran kita sebagai
pewarta adalah memberi pengetahuan yang sebenarnya tentang Yesus kepada orang
yang bertanya. Untuk itu harus kita lengkapi wawasan kita tentang Dia melalui
referensi-referensi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Mengikuti
pendalaman Kitab suci, sharing iman, dan diskusi dengan romo atau katekis akan
lebih baik.
Tahap kedua "dari
mengetahui menjadi mengenal". Peran kita sebagai pewarta adalah
mengenalkan pengalaman iman kita kepada mereka yang ingin berkenalan dengan
Yesus. Untuk mengenalkan pengalaman iman tentunya kehidupan keimanan kita sudah
baik dulu. Sebagai contoh: Kita ingin mengenalkan bahwa Yesus sangat
mengasihi kita dengan mengorbankan diri Nya di Kayu sallib, sehingga kitapun
wajib mengasihi sesama. Tetapi pada kenyataan sehari-hari hidup kita jauh dari
KASIH...nah bagaimana mungkin kita dapat mengenalkan KASIH?
Oleh karena itu pada
Tahap kedua ini, tugas kita yaitu membenahi dulu kehidupan iman kita.
Tahap
ketiga "dari mengenal menjadi menerima". Seseorang tidak bisa
memaksa orang lain untuk menerima sesuatu. Kata "MENERIMA" artinya
ada unsur keterbukaan atau membuka diri. Sebagai contoh kalau kita menerima
tamu saja, kita harus membuka pintu rumah kita. Untuk menerima Yesus sebagai
Juru selamat dalam kehidupannya, seseorang dengan kesadarannya sendiri mau
membuka rohaninya menyambut kehadiran Yesus. Karena keterbatasan kita tidak
bisa memaksa pikiran dan rohani orang lain, maka hanya ROH KUDUS lah yang
melaksanakan peran ini. Tugas kita hanyalah meminta bantuan roh kudus yang
bersumber dari Allah sang pencipta.
Semoga renungan ini
menjadi berkat buat pembaca yang budiman...amien..
terima kasih
BalasHapus