Komunikasi bisa dengan lisan maupun tulisan. Baik lisan maupun tulisan,
keduanya memakai "kata-kata". Menghargai pendapat dan menjaga
perasaan orang yang kita ajak berkomunikasi wajib dikedepankan jika kita ingin
komunikasi kita berjalan dengan baik.
Benarkah KATA-KATA lebih tajam dari PEDANG?
Pedang bisa melukai seseorang, tetapi jika orang tersebut memakai baju
besi seperti yang dipakai ksatria pada jaman dahulu waktu berperang, pedang
tidak bisa melukai. Kata-kata yang menghina/fitnah/ejekan dll yang negatif
memang tidak menimbulkan luka apa-apa pada tubuh orang yang menjadi sasaran.
Tetapi perkataan bisa melukai "hati" dan terekam di memory orang yang
di hina/difitnah, sekalipun orang tersebut memakai pakaian anti peluru dan
berada dalam istana yang kuat perlindungannya.
Seperti PAKU yang ditancapkan di kayu, meskipun paku bisa dicabut kembali
tetapi Ia meningalkan bekas lubang pada KAYU. Setiap kali kita
menghina/memfitnah/mengejek dll. kepada orang lain sama seperti kita menancapkan
PAKU, dan setiap kita minta maaf kepada orang tersebut, sama seperti kita
mencabut PAKU tadi. Namun bekas yang ditimbulkan paku tetap abadi bersama kayu
tersebut. Sesuatu yang sudah masuk memory manusia, tidak bisa dihapus karena
tidak ada "software"nya. Kata kasar/tajam/hinaan yang terlanjur masuk
menancap di memory manusia tidak bisa di "delete". Yang bisa dilakukan
adalah mengimbanginya dengan hal positif.
Oleh karena itu jawaban pertanyaan diatas BENAR,
bahwa kata-kata lebih tajam dari pedang.
Jadi mari kita HATI-HATI
MENGGUNAKANNYA
Terima kasih atas renungan "KATA vs PEDANG", saya akan berusaha sekuat-kuatnya untuk menjaga kata-kata yang saya ucapkan.
BalasHapus