WELCOME TO MY BLOGG "RENUNGAN PRIBADI", I HOPE MY THOUGHTS THAT WRITTEN IN THIS BLOG CAN BE INSPIRED TO UNDERSTAND THE MESSAGE FROM GOD IMPLIED IN EVERYDAY ACTIVITIES.

Minggu, 26 April 2009

Sudahkan aku bersyukur dengan perbuatan nyata?

"Marilah kita ucapan syukur kepada Allah yang telah memberikan kesehatan kepada kita...blal..bla..dst." adalah kalimat yang sering kita dengarkan pada pengantar amanat, khotbah atau renungan dan berbagai jenis pidato. Mengucap syukur mudah dilakukan karena setiap orang pasti bisa melakukannya, tetapi menghayati ucapan syukur tidak semua orang bisa. Sering kita saksikan seseorang setelah mengucap syukur tetapi masih melakukan perbuatan yang tidak merealisaikan ucapan syukur tersebut. Contohnya: Bersyukur telah diberikan kesehatan tetapi masih melakukan perbuatan yang merusak kesehatan. Apakah ini penghayatan terhadap syukur yang telah diucapkan ?

"Bersyukur" tidaklah cukup dengan ucapan saja. tetapi perlu diujudkan dengan PERBUATAN NYATA. Bayangkan, kita berterima kasih kepada rekan, atasan atau orang lain yang memberikan sesuatu hadiah yang sangat berharga, tetapi setelah itu hadiah tersebut tidak kita rawat dengan baik bahkan disia-siakan begitu saja. Kira-kira bagaimana perasaan rekan, atasan atau orang yang telah memberi hadiah tersebut jika mengetahui perbuatan itu? Tentunya mereka akan kecewa, dan akan mempertimbangkan untuk tidak memberikan barang serupa dikemudian hari.

Allah telah menganugerahkan kesehatan, tetapi manusia setelah mengucapkan syukur masih kembali kepada kebiasaan buruk yang merusak kesehatannya. Padahal kita mengakui bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang maha mengetahui, sehingga tidak mungkin Allah tidak mengetahui bahwa kita tidak merawat pemberian-Nya (kesehatan) . Nah..siapkah kita menerima kenyataan bahwa Allah mengangap "kesehatan" bukan hal penting sehingga Allah merasa tidak perlu memberikan "kesehatan" dikemudian hari, karena yang diberi telah menyia-nyiakan pemberian yang berharga tersebut?

Berdasarkan penelitian di negara manapun, sampai saat ini sedikit pun belum pernah ditemukan zat gizi atau mineral yang bermanfaat di dalam ASAP ROKOK. Zat-zat yang ditemukan adalah zat beracun yang bisa menyebabkan penyakit pernafasan sampai dengan kanker (sudah dipublikasikan pada kemasan rokok dengan jelas). Jadi orang yang sudah mengetahui bahwa itu racun tetapi tetap nemasukan zat beracun tersebut ke dalam tubuh secara terus menerus dapat dikategorikan orang yang tidak mempunyai akal. Sebagai perbandingan, hewan saja tidak pernah menyakiti tubuhnya sendiri dengan sengaja, padahal hewan jelas-jelas tidak memiliki akal seperti manusia.

Mari kita tingkatkan syukur kita bukan dengan kata-kata saja, tetapi mari "BERSYUKUR DENGAN PERBUATAN NYATA". Mengetahui SEDIKIT tentang suatu yang BAIK tetapi dilaksanakan, lebih berguna daripada mengetahui SEGALA SESUATU yang BAIK tetapi tidak pernah dilaksanakan. Ayo berhenti merokok mulai sekarang, untuk menyenangkan Hati Tuhan...

Semoga berkat melimpah bagi para pembaca yang budiman..amien..

2 komentar:

  1. Amien....setuju, segala sesuatu yang kita lakukan dan pada akhirnya membuat rusak tubuh jasmani kita..sudah pasti hal itu sebagai bukti kita tidak menghormati pemberian Allah (kesehatan) juga terlebih tiak menghormati keberadaan Roh Allah yg bertahta dlm hidup kita... GBU

    BalasHapus
  2. yah..gimana dong.. udah susah ilangin kebiasaan ngerokok..

    BalasHapus

Postingan Populer


Pembaca yang budiman,

Saya sangat senang bila tulisan dan pemikiran saya dicopy/disebarluaskan dan mohon mencantumkan "credit" sumber dari https://materirenungan.blogspot.com
Terimakasih.
Salam hormat,
Albert AFB.