“Aldi tak henti membaca Injil bahkan menyanyi lagu
rohani. Dia juga terus berdoa
agar bisa selamat dan kembali bertemu orang tuanya”.
Demikian kutipan dari berita:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-45648345 tentang Kisah Aldi Novel Adilang yang terapung 49 hari di Laut.
Demikian kutipan dari berita:
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-45648345 tentang Kisah Aldi Novel Adilang yang terapung 49 hari di Laut.
Sebelumnya pada tanggal 14 Juli 2018, “Rompong” (Rumah Rakit
yang terbuat dari kayu) yang ditempati Aldi (19 th) warga Wori – Minahasa Utara, terbawa arus karena tali jangkar putus ketika ada badai. Ia
terpisah dari rompong-rompong lainnya. Dari pesisir
utara Manado, Aldi terbawa arus laut sejauh 125 km, sampai ke perairan Guam. Setelah 49
hari terapung-apung di laut, 31 Agt 2018 Aldi di tolong oleh Kapal M.V. Panama yang kebetulan lewat dan dibawa berlayar.
Tanggal 6 Sept 2018 kapal bermuatan batu bara tersebut sandar di Jepang dan 8
Sept 2018 Aldi kembali ke Indonesia bertemu dengan orang tuanya.
Saudara/i yang dikasihi Tuhan.
Betapa paniknya
Aldi ketika ransumnya habis karena di rompong hanya persediaan untuk satu
minggu saja. Dan ia tidak dilengkapi peta, kompas dan pelampung. Setiap hari
yang dilihat hanya cakrawala dan tidak ada daratan. Terik matahari serta malam
yang dingin, sesekali hujan badai dan ombak yang tinggi; beberapa hari/malam
mungkin laut tenang seperti kaca, tanpa angin; semua itu dilalui Aldi selama
49 hari seorang diri.
Dan menurut penuturannya ketika diinterview oleh Hitam Putih Trans7 di:
https://www.youtube.com/watch?v=fCEdanT-D5o
Untuk mengisi waktu selama di laut (simak menit 6.00 sd 6.10) ia membaca Alkitab yang ia bawa dan memuji Tuhan dengan bernyanyi lagu-lagu rohani. Aldi hanya andalkan Tuhan yang menjadi penyelamatnya. Lalu untuk bertahan hidup Ia mulai memancing ikan, memasaknya dengan direbus. Ia membuat api dari potongan kayu rakitnya yang dibakar diatas wajan, karena gas elpiji sudah habis. Ia menampung air hujan untuk air minum, namun kalau persediaannya habis ia minum dari perasan air laut dari baju kaosnya.
https://www.youtube.com/watch?v=fCEdanT-D5o
Untuk mengisi waktu selama di laut (simak menit 6.00 sd 6.10) ia membaca Alkitab yang ia bawa dan memuji Tuhan dengan bernyanyi lagu-lagu rohani. Aldi hanya andalkan Tuhan yang menjadi penyelamatnya. Lalu untuk bertahan hidup Ia mulai memancing ikan, memasaknya dengan direbus. Ia membuat api dari potongan kayu rakitnya yang dibakar diatas wajan, karena gas elpiji sudah habis. Ia menampung air hujan untuk air minum, namun kalau persediaannya habis ia minum dari perasan air laut dari baju kaosnya.
Dalam Injil, berkali-kali Yesus mengatakan “Imanmu
yang menyelamatkanmu”setiap kali mukjizat terjadi. Bahkan secara tegas dalam
Matius 15 : 28 berbunyi : “Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ‘Hai ibu,
besar imanmu, maka jadilah
kepadamu seperti yang kaukehendaki.’
Dan seketika itu juga anaknya sembuh.” Aldi ingin bertemu orang tuanya, itulah
yang dikehendaki Aldi dan itu terwujud. Iman Aldi yang besar menyelamatkan
hidup Aldi.
Tuhan memakai Aldi sebagai pembawa pesan-Nya bahwa
ketika kita jatuh dalam pencobaan yang berat jangan lekas putus asa karena
Tuhan akan memberi jalan keluar. Yang diperlukan dari kita adalah berdoa dan andalkan
pertolongan Tuhan serta tetap berusaha. Ketika Aldi telah berdoa, dan
mengandalkan Tuhan, ia tidak malas-malasan namun ia berjuang mempertahankan hidupnya.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu
berdoa, andalkan Tuhan dan tetap berusaha.
Tuhan memberkati.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar