WELCOME TO MY BLOGG "RENUNGAN PRIBADI", I HOPE MY THOUGHTS THAT WRITTEN IN THIS BLOG CAN BE INSPIRED TO UNDERSTAND THE MESSAGE FROM GOD IMPLIED IN EVERYDAY ACTIVITIES.

Kamis, 11 Oktober 2018

Pencobaan dan Ujian

Di sebuah perempatan jalan, ada sebuah sepeda motor menambah kecepatan ketika traffic light sudah berwarna merah. Sementara dari arah lain sebuah mobil bergerak melintas karena sudah mendapat sinyal lampu hijau, lalu "BRAAAKKK!!!!..." terjadilah sebuah tabrakan. 

Pemuda yang mengendarai motor tersebut dibawa ke Rumah Sakit karena mengalami luka cukup serius. Ia harus mendapatkan perawatan intensif; sangat menderita sakit; kehilangan waktu dan mengeluarkan biaya mahal akibat kecelakaan lalulintas yang seharusnya tidak terjadi seandainya ia mematuhi peraturan lalu lintas.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan.
Pencobaan tidak datang dari Allah, melainkan dari Iblis. Dalam Yakobus 1 :13 : 'Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata : "Pencobaan ini datang dari Allah" sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun'. Sementara dalam Lukas 4 :13 "Sesudah iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik"

Pencobaan datangnya dari iblis bukan dari Allah. Pencobaan bertujuan untuk menjauhkan manusia dari Allah dan membuatnya jatuh dalam dosa. Kita tahu bahwa iblis penuh tipu daya dengan berbagai macam godaan. 

Pemuda yang mengendarai motor tadi, "tergoda" untuk melanggar peraturan lalulintas. Ia tentu mengetahui bahwa arti lampu merah yaitu ia harus menghentikan sepeda motornya, bukan menambah kecepatan. Aturan lalu lintas dibuat agar lalulintas tertib, lancar dan aman; demi keselamatan bagi semua pengguna jalan raya. Melanggar aturan lalulintas berpotensi mencelakakan diri sendiri maupun orang lain.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan.
Ketika di Rumah Sakit pemuda tersebut merasakan penderitaannya, itulah pencobaan yang harus dilaluinya. Ia dihadapkan pada dua pilihan yaitu: 1. menyesali perbuatannya atau, 2. tidak menyesali perbuatannya. Inilah yang disebut bahwa manusia diberi "pilihan bebas" oleh Tuhan sejak manusia diciptakan; memilih untuk mendekatkan diri atau menjauhkan diri dari Tuhan.

Puji Tuhan, ternyata banyak keluarga dan sahabat mengunjungi pemuda tersebut yang memberi support kepadanya melalui "kacamata iman" sehingga pemuda tersebut dengan imannya ia menyesali perbuatannya, mengakui kesalahannya dan berkomitmen tidak akan mengulangi lagi. Ia bertobat dan memohon ampunan Tuhan. 

Ketika itulah sebuah pencobaan berubah menjadi sebuah ujian. Inilah perbedaan pencobaan dan ujian: Pencobaan bertujuan menjauhkan manusia dari Tuhan, tetapi ujian justru bertujuan mendekatkan manusia dengan Tuhan. Pada perjanjian lama kita ingat bagaimana iman Abraham diuji oleh Allah, dan Abraham lulus ujian, Allah mempercayakan Abraham menjadi bapa bangsa-bangsa.

Saudara/i yang dikasihi Tuhan.
Karena kasih-Nya, ketika manusia memohon pertolongan Allah saat manusia jatuh dalam pencobaan;  Allah selalu memberikan jalan keluar. (I Korintus 10 :13 "... Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar ..."). 

Maka, seberat apapun pencobaan yang kita alami jangan pernah putus asa; karena Allah kita adalah Allah yang setia, Ia selalu memberikan jalan keluar kepada kita. Pilihan ada pada kita; memilih mendekat atau menjauh dari Allah. Namun, setelah Allah menunjukan jalan keluar, jangan kita berdiam diri tetapi segera ambil keputusan, langkahkan kaki!!, ulurkan tangan !! ; raih jalan keluar itu selagi ada kesempatan. Jangan biarkan iblis "mengunci" kita dalam pencobaan tersebut. 

Tuhan memberkati.
Amin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer


Pembaca yang budiman,

Saya sangat senang bila tulisan dan pemikiran saya dicopy/disebarluaskan dan mohon mencantumkan "credit" sumber dari https://materirenungan.blogspot.com
Terimakasih.
Salam hormat,
Albert AFB.